Teknologi yang Memberikan Efek dalam Pembuatan Film

Teknologi yang Memberikan Efek dalam Pembuatan Film

Teknologi yang Memberikan Efek dalam Pembuatan Film- Film produksi Hollywood. Ya Hollywood terkenal dengan bonanza slot industri perfilmannya di seluruh dunia. Nah pasti udah banyak kan film – film Hollywood yang udah kalian tonton. Tapi kalian tau ngga film yang biasa kalian tonton itu hampir semua proses pembuatannya menggunakan teknologi audio visual yang canggih seperti penggunaan efek – efek yang membuatnya terlihat nyata. Contohnya pada film “Ironman” yang menggunakan teknologi CGI/Computer Generated Imagery dan teknologi lainnya. Kali ini FTV Channel akan membahas apa aja sih Teknologi yang biasa digunakan untuk menghasilkan efek – efek dalam pembuatan perfilman di Hollywood.

Baca Juga : 5 Macam Teknologi yang Berguna untuk Produksi Film Besar

Digital Nudit

Bagi kalian sudah nonton “Game Of Thrones”, tentu ingat di musim kelima serial HBO ini, ada satu adegan di mana karakter  Ratu bonus new member yang diperankan oleh Lena Headey harus berjalan di tengah kota tanpa busana. Kalian mungkin membayangkan bahwa dia benar-benar melakukannya ya. Kenyataannya tidak demikian. Adegan tanpa busana yang dilakoni Lena Headey rupanya berkat sentuhan rekayasa digital. Yap, lagi-lagi para pembuat film menggunakan gabungan syuting dan CGI. Syarat yang pertama, tentu pemeran pengganti harus mirip dengan pemeran utama. Kedua, adegan dilakukan beberapa kali sekali dengan pemeran utama yang mengenakan busana, kemudian dilanjutkan dengan pemeran pengganti yang nggak memakai busana dan sekali lagi dengan “green screen” serta “lighting” yang bergerak. Proses ini juga menggunakan “facial scanning” dan “motion capture”, hingga wajah pemeran utama yang ditempelkan di tubuh pemeran pengganti.

Motion Capture

Tau kah kalian, teknologi “Motion Capture” atau “MoCap” telah digunakan di industri “game” sejak zaman legend of garuda SEGA lho. Penggunaannya di film sendiri, baru terjadi pada film “The Lord Of The Rings: The Two Towers”, untuk menciptakan karakter Gollum yang dimainkan oleh Andy Serkis. Teknologi “Motion Capture” sendiri akhirnya berhasil mendapat dorongan kuat, setelah kesuksesan film “Avatar” karya James Cameron pada tahun 2009, yang menghabiskan waktu 12 tahun untuk pra-produksi demi menyempurnakan kamera virtual untuk teknologi MoCap ini.

Green Screen

“Chromakey” atau kunci-kroma atau biasa disebut “green screen”, merupakan teknologi digital yang paling banyak pengeluaran hk hari ini digunakan dalam industri film Hollywood. Dengan “green screen”,  film dapat menambahkan atau mengubah gambar sesuai keinginan kita. Efek visualisasi yang dihasilkan disebut juga dengan “virtual background”, yaitu memanipulasi gambar secara digital. Contohnya seperti menambahkan Menara Eiffel, zombi, laut, langit, dan efek-efek lainnya sesuai kebutuhan gambar. Penataan “green screen” juga sangat berpengaruh dalam proses “editing”. Hal ini untuk menojolkan obyek utama sekaligus melakukan “blocking”, sehingga pembuat film dapat mengganti “green screen” dengan obyek lain.

Digital Resurrection

Kalian tentu tau jika salah satu aktor film “Fast and Furious”, yakni Paul Walker meninggal di tengah-tengah proses syuting. Tapi kenapa dia bisa tetap muncul di filmnya ya? Padahal insiden kematiannya terjadi saat  syuting belum selesai. Nah ternyata nih, dengan menggunakan kombinasi teknologi CGI, Face Scanning, dan Motion Capture.Tim visual efek dari “Fast and Furious” berhasil menciptakan versi CGI atau virtual Paul Walker menggunakan klip-klip lama. Setelah proses syuting selesai, wajah Paul Walker ditempelkan di wajah adiknya Caleb Walker yang menggantikan akting sang kakak.

Digital Location

Teknologi digital dalam film, tidak hanya bisa membangkitkan aktor dari kematian, tepai juga bisa membangun lokasi atau sebuah kota digital. Sebagai contoh film “Avatar” lagi deh. Di film ini, setiap adegan yang ber-setting di planet para alien biru yang disebut Pandora, keseluruhannya diciptakan secara digital. demikian juga dengan suasana angkasa luar di film “Gravity”. Nggak sampai di situ, teknologi “Digital Set” juga bisa dipakai untuk memodifikasi lokasi yang sudah ada lho. Sebut aja gedung “Avengers” di serial “Avengers” atau gedung “Oscorp” di serial “Amazing Spiderman”.